MATERI SURVIVAL

Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan


Mengapa Ada Survival?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)


Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan kita sendiri.
kembali ke atas
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar

Langkah yang harus ditempuh bila saudara atau kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan


Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, sering berlatih

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh, beristirahatlah dan Membuat Bivak (Shelter)

Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Jenis-jenis Shelter :

a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat Shelter :
- Hindari daerah aliran air
- Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
- Bukan sarang nyamuk/serangga
- Bahan kuat
- Jangan terlalu merusak alam sekitar
- Terlindung langsung dari angin

Mengatasi Gangguan Binatang

a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

b. Laron
• Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka

d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya

e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut

f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan



Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam Perangkap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share

Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon


Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang

Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 ñ 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :

1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan

Makanan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu

Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong

Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong

Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu

Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih

Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya

Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung


Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi

Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren


Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti

Pecinta Alam
Pecinta alam sebutan untuk sekelompok orang yang memberikan pertian lebih untuk alam dan lingkungan. Namun, saat ini pecinta alam menjadi kegiatan yang lebih menampilkan suatu gaya hidup. Nilai utama dari kata pecinta alam, orang yang mencintai alam, memelihara dan melestarikan alam berubah fungsi penikmat alam, orang yang sekedar menikmati keindahan dan pemandangan alam demi kepuasan pribadi tanpa memperhatikan kondisi alam itu sendiri

Seperti seorang pendaki gunung yang begitu puas ketika tiba di puncak gunung tertinggi.Tapi ada etika-etika yang mestinya diperhatikan oleh orang-orang yang menyebut dirinya pecinta alam.
Seorang yang berada di alam liar, seperti hutan, gunung, harusnya sadar betapa kecilnya diri ini dibandingkan dengan begitu besarnya kuasa Sang Pencipta, sehingga seharusnya seorang pecinta alam yang biasa bergelut dengan alam bebas yang begitu luas dan amat buas sadar betul betapa pentingnya kerendahan hati dan kesadaran atas kekuasaan Illahi.
Kondisi alam yagn kadang tidak terduga, seperti badai, angin puting beliung, tanah longsor mestinya menyadarkan seorang pecinta alam untuk selalu "prepare", selalu mempersiapkan diri sebelum terjun ke alam liar. Seorang pendaki gunung paling tidak harus melakukan jogging minimal 3 kali satu minggu selama 1-2 jam sehari untuk melatih kekuatan tubuh dan napas ketika melakukan pendakian. Selain persiapan fisik, seorang pecinta alam juga mesti menyiapkan mental dan pengetahuan survival. Pengetahuan navigasi dan peta juga dibutuhkan agar tidak tersesat di alam bebas. Disinilah kedisiplinan dan keuletan seorang pecinta alam diasah dan dilatih.
Kegiatan di alam bebas tidak bisa dilakuka sendirian, kecuali bagi orang-orang tertentu yang memang punya kemampuan dan keahlian khusus. Dalam kegiatan di alam bebas dibutuhkan kerja sama dengan team dan orang-orang di sekitar kita. Di sini seorang pecinta alam bukan hanya belajar mengenal alam tetapi juga belajar mengenal perilaku orang lain. Setiap orang akan mperlihatkan watak aslinya ketika orang tersebut dihadapkan pada kondisi yang sulit. Apakah orang itu pemarah?mudah mengeluh? sombong?suka unjuk gigi (tonggos)?semua akan terlihat jelas ketika kita berada di alam bebas 

Namun yang paling terasa dan membuat setiap pecinta alam rindu kembali ke alam adalah kebersamaan yang tidak bisa dibayar dengan apapun.
Dari sini dapat kita simpulkan kegiatan pecinta alam yang baik harusnya membuat seseorang menjadi :

* Sadar akan kebesaran Allah swt
* Disiplin dalam menjalani hidup
* Mengerti dan memahami kondisi lingkungan

SURVIVAL

Adalah insting alami yang dimiliki semua makhluk hidup tak terkecuali manusia. Hewan mengandalkan instingnya untuk bertahan hidup sedangkan manusia mengandalkan akal dan ilmu pengetahuan. Jika kita ga punya ilmu, maka kecil kemungkinan kita bakal bisa mempertahankan hidup, karena insting kita ga setajam yang dimiliki hewan.

Kali ini, Mia akan ngasih tips2, gimana agar bisa bertahan hidup jika kita misalnya terdampar di gurun pasir (siapa tau ntar jalan2 ke mesir, eh malah terdampar di gurun Sahara hehehehe) atau tersesat di hutan ketika climbing. Who's know kan.... walau ga ada rencana kedua tempat tersebut, ga salah juga kita mengetahui bagaimana bisa survive di keadaan tersebut.

GURUN PASIR

Padang gurun adalah salah satu tempat yang sangat berbahaya di muka bumi karena panas dan sinar matahari membuat tubuh dehidrasi sehingga metabolisme menjadi kacau dan berujung ke kematian. Kematian yang sering disebaban oleh padang pasir adalah dehidrasi dan kedinginan saat malam hari. Seperti yang kita ketahui, kita bisa bertahan tanpa makanan selama 3 bulan, akan tetapi tidka bisa bertahan tanpa air selaam satu minggu. So... apa yang akan kita lakukan jika kita kehabisan air di gurun pasir?

Walau gurun pasir terlihat gersang tanpa air, tapi sebenarnya Tuhan telah menyediakan air dipenjuru bumi ini. Bedanya, ada yang mudah didapat, ada yang sulit didapat. Berikut tips-tisp untuk mendapatkan air di gurun pasir:

1. Jika kita terdampar bersama unta, biarkan unta tersebut mengambil kendali arah mana yang akan ditempuh. Karena biasanya unta memiliki insting yang kuat untuk menemukan Oase
2. Jika misalnya Oase tidak kunjung ketemu sedangkan persediaan air sudah habis, hal yang sangat terpaksa 

untuk dilakukan adalah membunuh si onta (hik hik hik) karena dipunuk onta memiliki cadangan air yang banyak, sehingga bisa menolong kita survive lebih lama lagi.
3. Jika kita terdampar di gurun yang ada kaktusnya, kita bisa mengambil air dari kaktus tersebut. Tapi hati-hati dengan durinya.
4. Jika kita terdampar sendirian tanpa onta dan ga ada kaktus, maka lakukan hal berikut untuk mendapatkan air.

1.buat lubang di tanah dengan bentuk kerucut. Kira-kira sedalam setengah meter atau kuranglah
2.taruh wadah di ujung galian
3.letakkan plastik lembaran di atasnya dan beri pemberat batu di atas plastik yg menutup wadah. Plastiknya jgn direnggang, tapi longgarin agar membentuk kerucut juga. Nah, tunggu bbrp saat maka uap air akan terkumpul di bawah plastik. dan kemudian jatuh mengalir ke wadah di bawahnya
4.jika air dah terkumpul...langsung bisa diminum

5. Saat malam tiba, suhu padang pasir akan sangat dingin. Maka buatlah api unggun untuk menghangatkan badan. jika tidak ada kayu-kayu kering atau benda untuk membuat api unggun, maka selimutilah diri anda dengan pasir dengan cara menimbun badan dengan pasir (kepalanya janganikut ditimbun ma pasir juga, ntar ga bisa napas lagi). Karena selain bisa menghangati badan, pasir juga menahan uap air didalam badan menguap ke udara.

HUTAN

Jika kita berencana untuk melakukan perjalanan kehutan, tentu saja kita membawa perlengkapan yang menunjang aktivitas kita tersebut. Seperti membawa kompas, alat-alat P3K, makanan darurat seperti cokelat dan makanan energi lainnya, tali, pisau, pemantik api, tenda, dan perlengkapan standar lain-lainnya. Akan tetapi, bagaimana kita akan dapat survival jika tidak dilengkapi oleh peralatan tersebut? (orang begomana sih yang pergi kehutan ga bawa perlengkapan apa-apa) tapi ini just in case aja. Siapa tau rencananya cuma piknik eh malah nyasar hehehehe...

1. Jika ga ada pisau, maka carilah bebatuan yang berbentuk lonjong pipih. Asah-asah salah satu sisi batu tersebut agar tajam dengan bantuan batu lainnya. Memang sih perlu waktu yang luamayan lama. Tapi namanya juga perlu, so berusahalah. Demi bertahan.
2. Jika ingin membuat tombak (untuk berburu binatang seperti kelinci, ikan, atau burung) carilah kayu panjang yang cukup kuat, dengan 'pisau' batu buatan tadi, runcingkanlah ujung-ujung kayu tersebut. Jika misalkan kayu tersebut susah diruncingkan dengan 'pisau' batu tadi karena seratnya alot, maka gunakan pisau buatan kita tadi sebagai mata tombak. Ikat batu yang telah tajam tadi dengan serabut atau akar-akar pohon atau dari kulit kayu dengan kuat.
3. Untuk membuat api (untuk keperluan memasak, membuat tanda SOS atau untuk emnghangatkan diri) bisa di buat dengan bantuan korek api atau menggunakan bantuan kaca dengan cara memanfaatkan titik cahaya atau titik api dengan bantuan matahari. Jika ga ada korek api, bisa membuat api dengan cara menggosok-gosokkan kayu dengan kayu (rada susah) atau menggesekkan batu dengan batu dengan cepat agar tercipat percikan api. Jangan lupa kumpulkan ranting-ranting kering atau dedaunan dibawahnya. agar percikan apinya 'melompat' di atas dedaunan tersebut.
4. Tidurlah didekat api unggun, karena hewan liar umumnya takut dengan api. Jika anda kebetulan membawa garam, taburkanlah garam tersebut disekeliling anda tidur. Gunanya agar makhluk melata seperti kaki seribu atau kelabang, semut dan sejenisnya tidak menganggu anda. Garam biasanya akan membuat tubuh mereka pedih jadi mereka tidak akan melewati daerah yang sudah ditaburi garam.
5. Jika anda tidak berhasil membuat api unggun, dirikanlah shelter untuk anda tidur. Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan atau ranting.
6. Carilah air untu bertahan hidup. Tapi tidak semua air yang bisa diminum. Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), dan hasil kondensasi tumbuhan dan air galian tanah.
7. Jika tidak ada hewan yang anda temukan untuk dimakan (atau ga bisa nangkapnya), maka makanlah tumbuh-tumbuhan, seperti jamur, buah-buahan, akar tanaman, batang tanaman bahkan jika perlu, dedaunan. Mang ga enak sih, tapi daripada kelaparan dan lemes. Tapi ga semua tumbuhan itu aman untuk dimakan. Karena terkadang tanaman ada yang bersifat racun yang dapat berakibat fatal bagi yang memakannya. Berikut ciri-ciri tanaman yang tidak layak dimakan:
- Hindari tumbuhan berwarna mencolok. Biasanya ini terdapat dijenis jamur.
- Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
- Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh.
- Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
- Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan.Jangan lupa berdoa dan terus berusaha kirimkan sinyal SOS dalam bentuk sinyal api atau cahaya senter, bendera (dari plastik, sobekan kain, atau kumpulan dedaunan) dan lain-lain tergantung kreativitas masing-masing hehehehe...apalagi yaaaa udah dulu deh sigitu dulu dari saya...mungkin ada yang bisa menambahkan hehehe. SALAM LESTARI UNTUK SEMUA PENDAKI SEJATI

TEKNIK SURVIVAL HUTAN

Teknik survival adalah bagian dari THAB yang mempunyai pokok bahasan :
1. PERSIAPAN PERJALANAN DAN KESEHATAN PERJALANAN.
2. BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS.
3. PIONEERING, meliputi : navigasi, mountaineering, tali temali/jerat, pengetahuan medan, bivak, mencari air, membuat api, komunikasi lapangan, membaca jejak, manaksir jarak dan ketinggian.
Namun penerapannya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1. Subyektif (jasmani rohani).
2. Proses pelaksanaannya.
3. Obyektif (kondisi lingkungan/medan).
4. Faktor pendukung (sarana danprasarana kegiatan).

Definisi umum :
Survival itu apa yach? Ada yang tau ga’? yup betul survival adalah suatu usaha dalam keadaan darurat alias kepepet untuk mempertahankan diri dari ancaman lingkungan agar terus dapat mempertahankan hidup dan melanjutkan kegiatan/tugas yang sedang dilaksanakannya. Intinya berusaha untuk hidup dengan kondisi apa adanya.

Definisi khusus :
Bagi para petugas SAR, survival adalah usaha dalam keadaan terbatas untuk mengolah kebutuhan pendukung SAR secara maksimal dengan memanfaatkan factor alam yang ada disekitarnya sehingga kegiatan operasi SAR masih terlaksana.
Keadaan darurat/terbatas ini meliputi :
1. Kesehatan jasmani dan rohani
contoh : tegangan emosi, ketakutan, kesepian, tertekan, putus asa, putus cinta (yee….) dan terasing, kecelakaan, luka.
2. Tersesat.
3. Kondisi medan yang berat.
4. Terbatasnya perlengkapan.
5. Bahan makanan terbatas.

Jadi memang teknik survival hutan perlu disegarkan kembali agar permasalahan yang kurang dalam hal kemampuan, pengetahuan dan perlengkapan bisa diatasi dengan perencanaan, persiapan dan latihan sehingga dalam praktek yang sesungguhnya tidak menjadi persoalan baru yang lain selain operasi SAR itu sendiri.
Pembahasan ruang lingkup dibatasi, meliputi pemahaman :
1. Mampu mempraktekkan pengetahuan yang sesuai untuk kegiatan/tugas yang dikerjakan.
2. Pengembangan teknis dan system pengelolaan survival.
3. Peralatan survival yang tepat.

Pada prakteknya semua keadaan darurat yang terjadi dalam mengatasinya melalui tahap/tindakan :
1. Menilai kesehatan secara keseluruhan dari tim.
2. Melakukan komunakasi bila mungkin, agar keadaan darurat tidak berlarut-larut dan yang sakit dapat segera ditolong.
3. Membuat perlindungan sementara dan perlengkapannya.
4. Istirahat untuk mengembalikan kondisi.
5. Evaluasi : - menilai permasalahan yang sudah, sedang dan akan terjadi
- mencari sebab timbulnya keadaan darurat
- penentuan lokasi untuk pengelolaan keadaan darurat
- menyusun daftar makanan, air dan alat yang masih tersisa
- membagi tugas

AIR
Kebutuhan Air
Untuk kondisi manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal selama empat hari. Akan mati 8-12 hari. Apa benar?kalau ga’ percaya buktikan sendiri.OK!. Bila ada air tetapi tak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan dasar air pada manusia minimal 2,5 liter perhari. Naik turunnya kebutuhan air tergantung pada aktivitas kegiatan dan makanan yang dimakan, juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau alam.

Syarat Mutu Air
Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Syarat Fisik
Tak berbau, tak berasa, tak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitar), jernih (kekeruhan 1mg/liter SiO2.
2. Syarat Bakteriologi
- Angka kuman 1 cc kurang dari 100 cc air.
- Bakteri coli tak ada dalam 100 cc air.
3. Syarat Chemis
- Zat yang ada kurang dari 100 mg/liter
- Zat organic kurang dari 10 mg/liter
- Mengandung fluor dan yodium
- Tak boleh mengandung gas H2S, NH4, NO3 kurang dari 20 mg/liter, NO2
Dalam praktek, persyaratan diatas yang paling mudah dipenuhi adalah syarat fisik, kemudian air dimasak (melalui proses penjernihan dan sterilisasi dengan obat), air langsung dapat diminum.

Macam Air
Mutu tingkat air dimulai dari kandungan zat-zat didalamnya
1. Air terkontaminasi (CONTAMINATED WATER)
yaitu air yang mengandung racun, unsur kimia biologi, radiology (kibira) atau jasad renik yang dapat menimbulkan sakit.
2. Air kotor terpolusi (POLLUTED WATER)
yaitu air yang mengandung bahan sampah, Lumpur atau limbah. Tak bisa dipakai karena tidak memenuhi syarat fisik.
3. Air yang dapat dipakai (PORTABLE WATER)
yaitu air yang bebas kibira, racun dan organisme. Walau rasa kurang enak, sesudah dimasak bisa diminum
4. Air nyaman (PALATABLE WATER)
yaitu air yang enak dan segar diminum.

Penjernihan Air
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :
1. Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis.
4. Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 (kalium permanganate)
- Tablet halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalh dengan karbon aktif seperti : norit, aqua nuchar, hidro darco

Sumber Air
1. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air bron/mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut
- Air tampungan dari embun
2. Air yang dimurnikan
- Air berlumpur
- Air yang tidak memenuhi syarat fisik.

Pencarian Air
1. Pada tanah berbatu
- Cari mata air pada daerah karst
- Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
- Pada daerah granit cari pinggir bukit berumput paling hijau.
2. Pada tanah gembur
- Cari pada daerah lembah atau lereng.
- Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.
3. Di pegunungan
- Digali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar.
- Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.
4. Dari tumbuh-tumbuhan.
5. Menampung embun.



TEKNIK SURVIVAL HUTAN II

TEKNIK SURVIVAL HUTAN II

BIVAK
(Tempat Tinggal/Perlindungan Sementara)

Tempat perlindungan sementara yang memenuhi syarat bisa melindungi diri dari hujan, panas, serangga, binatang atauuntuk kebutuhan lain misalnya : posko komunikasi, perbekalan. Maka pembuatannya berdasarkan kebutuhan, namun harus memenuhi syarat pokok dari segi :
1. Kesehatan
2. Teknis

A. Maksud dari segi kesehatan :
1. Ada sumber air untuk minum atau masak pada jarak dekat.
2. Mudah mengalirkan air kotor.
3. Tanah mudah menyerap air/lekas kering.
4. Tanah tidak berbau atau beruap. Contoh : kuburan.
B. Maksud dari segi teknis :
1. Dekat sumber bahan.
2. Dekat kayu baker.
Tujuan syarat pokok adalah agar pendirian bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas. Sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah :
1. Daerah ketinggian, bukan disungai kering.
2. Jangan dibawah pohon dengan ranting lapuk.
3. Jangan dibawah atau diatas tebing.
4. Jangan menghadap arah angin.
5. Tidak dilewati binatang.

Jenis/macam tempat perlindungan :
1. Alam.
2. Sementara.
3. Semi permanent.
Sedang pembuatan bivak dipengaruhi oleh bahan yang tersedia :
1. Yang ada di alam, misal :
o kayu/ranting untuk tiang
o sulur rotan/ijuk aren untuk tali
o macam-macam daun : nipah, pala, aren, pisang hutan, kelapa, lang-alang, talas dan lainnya untuk atap atau dinding
2. Bahan yang sudah dipersiapkan, misal :
o ponco/jas hujan
o plastik besar
bentuknya pun mengacu pada maksud tempat berlindung dibuat yaitu : segitiga, setengah lingkaran, segi empat.

Tempat Perlindungan
1. Alam : contoh yang lazim ialah ceruk-ceruk atau goa, pohon.
2. Sementara :
a. dengan ponco : - bisa bentuk miring atau tenda.
- atap lebih rendah membuat suhu didalamnya lebih hangat
b. dengan bahan-bahan ysng tersedia di alam.
3. Semi Permanen
Menggunakan kerangka, mempunyai dinding dan pintu untuk keluar masuk. Contoh : gubug, tenda/dome.
Untuk daerah yang banyak binatang buas, jarak lantai dari tanah minimal 3 meter.

MEMBUAT API

Perlunya api pada kondisi darurat karena peranannya sebagai penghangat, isyarat, memasak, merebus air, dll.
Unsure pembentuk perapian :
1. Penyala : kayu kecil, serbuk kayu lapuk, ranting pinus, kulit palmae, lumut kering
2. Pembakar : kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang kering, lemak hewan, arang, gambut.
3. Api :
1. Korek api yang baik.
2. Bila tanpa korek
o lensa kamera, lensa teropong (binocular) dengan memfokuskan cahaya matahari pada obyek yang dibakar.
o Batu api bila ada.
o Gesekan-gesekan bambu kering sampai panas sekali dan timbul bara, dalam keadaan darurat cara ini adalh yang paling mudah dikerjakan dan hasilnya paling optimal.
o Dll.

PENGETAHUAN PISAU DAN KAMPAK

Pisau Rimba
Penggunaan
Penggunaan pisau rimba harus dengan cara benar dan tepat dalam melintasi hutan.
Pemakaian yang tepat adalah pengambilan kecepatan dan sudut parang tertentu untuk memperoleh hasil yang baik dan tidak terlalu berat. Kecepatan maksimum diperoleh dengan memegang pisau rimba kuat-kuat dengan ibu jari dan 2 jari lain terlepas, lalu diayun seperti cemeti dengan pergelangan tangan dan ibu jari dan sesaat sebelum kena sasaran dua jari lain yang longgar dieratkan.
Sudut yang baik untuk menebas adalah 45 derajat. Sudut kecil akan menyerempet sehingga membahayakan orang disekitar dan si penebang. Dengan sudut besar pisau akan mental. Miringkan tebasan menjauhi badan dan tidak tegak lurus.
Perawatan
1. Bila perlu dipertajam, asahlah bagian yang tajam sampai tipis debgan batu licin atau gerenda dan jangan sampai pisau panas agar mata pisau tajamnya tidak berkurang.
2. Biasakan diberi oli tebal bila tidak dipakai.
3. Pegangan harus rata agar tidak melepuhkan tangan.

Kampak
Penggunaan
1. Sudut pegangan kampak bila untuk memotong kayu adalah 45 derajat, bukan mendatar.
2. Untuk memotong dahan adalah dari batang kearah pucuk pohon dan bukan sebaliknya.
3. Pengayunan yang tepat akan memberi kekuatan dan memotong dengan beberapa kali pukul lebih dari sekali pukul.
Perawatan
Sama dengan perawatan pisau.

JERAT DAN PERANGKAP

Jerat
Adalah tali Bantu untuk menghubungkan/menarik benda.
Ada bebarapa macam yang bisa digunakan untuk perangkap dan jerat binatang.
1. Jerat yang mematikan
1. Jerat mengikat
Mekanisme kerja adalah menjerat leher/jalan nafas.
Obyeknya : binatang buas seperti babi hutan, kera, dll.
2. Jerat tusuk
Mekanisme kerja seperti anak panah dengan arah tusukan muka, lambung, atau dari atas.
Bisa berwujud jebakan lubang atau tusukan benda runcing.
Obyek : binatang.
3. Jerat pukul
Mekanisme kerja adalh memukul/menindas obyek dengan benda berat.
Obyek : binatang buas besar.
2. Jerat/perangkap hidup
1. Jerat mengikat
Mekanisme seperti jerat 1.a tapi tidak mematikan
Obyek : rusa, menjangan, ayam hutan, dll.
2. Perangkap kurungan
Mekanisme adalah bila binatang masuk kurungan akan tertutup.
Obyek : sam seperti 2.a.
3. Perangkap getah.
4. Perangkap jaring untuk burung atau kelelawar.
5. Pancing untuk binatang/ikan.
6. Perangkap khusus
misal : kelapa berlubang untuk monyet.

Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan diri dari suatu situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan. Jika kita berhasil keluar dari situasi dan kondisi tersebut berari kita survive (mampu mempertahankan diri). Subyek yang melakukan nya disebut survivor.Situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan tersebut tidak pernah kita harapkan ketika resiko-resiko tersebut tidak terprediksikan dan hambatan-hambatan tidak bisa kita atasi, tak ada jalan lain, agar kita bisa survive seharusnya kita mengerti akan teknik survival.

Beberapa hal yang diperlukan dalam survival antara lain :

1. Jangan panik, kuasai diri, jangan cemas
2. Berfikirlah secara jernih dan logis
3. Periksalah apa yang kita miliki pada saat itu
4. Rencanakan sesuatu
5. Bertindaklah dengan tenang dan taktis

Inti dari hal-hal di atas adalah bagaimana kita dapat mengikuti alur situasi yang sedang berlangsung, tanpa dikendalikan oleh situasi tersebut. Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi SurvivalUsaha yang perlu kita lakukan agar dapat keluar dari kondisi survival dapat kita ketahui dari kata kunci survival itu sendiri. setiap huruf dari kata “survival” merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita lakukan bila kita berhadapan dengan kondisi survival antara lain :

S : Size up the situation Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri. Apakah ada yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersisa? Dalam lingkungan seperti apakah kita berada?

U : Undue Haste makes wasteTindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. 

Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama.

R : Remember where You are Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bentuan, pengenalan medan merupakan hal yang esensial.

V : Vanquish fear and panicKuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Tekut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak maka rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energi. Panik juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang mengakibatkan putus asa.

I : ImproviseSalah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang ada. Inilah hal yang terpenting dalam berimprovisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar sebuah balok, tetapi bisa menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya.

V : Value living (Hargailah hidup!)Merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk bertahan. Orang dapat bertahan/berimprovisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup dan tidak beputus asa.

A : Act like the nativesBelajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan. Jika bertemu dengan penduduk setempat bersikaplah ramah.

L : Learn basic skills Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknik-teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara otomatis. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.

Dari kata-kata di atas dapat disimpulkan bahwa survival lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pengetahuan harus diabaikan.

Unsur-Unsur SurvivalUnsur-unsur dimaksud adalah hal minimal yang harus diuasahakan agar kita berhasil dalam melakukan survival.Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Air
2. Api
3. Makanan
4. Perlindungan

AirKebutuhan airUntuk kondisi normal manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal selama 4 hari. Akan mati 8-12 hari. Bila ada air tetapi tidak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan manusia akan air minimal 2,5 lt/hari.Syarat Mutu airAir yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :1. Syarat fisikTidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitarI, jernih.2. Syarat bakteriologiAngka kuman 1cc kurang dari 100, Bakteri coli tidak ada dalam 100cc air3. Syarat ChemisZat yag ada kurang dari 100 mg/lt, Zat organik kurang dari 10mg/lt, Mengandung fluor dan yodium.

Pencarian air

1. Pada daerah berbatuBila daerah ini bekas aliran lava, carilah rembesan air pada dinding lembah yang memotong aliran lava. Pada daerah berbatu kapur dapat dijumpai banyak mata air, sebab permukaannya mudah larut sehingga mudah dilalui air. Pada daerah berbatu granit air ada di pinggir, pada bagian rumput yang paling hijau, galilah kemudian tunggu sampai air merembes keluar. Pada daerah berbatu campur pasir, carilah saluran air yang biasanya terdapat di sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan pasir yang berpori.

2. Daerah PantaiGali bagian pasir yang lembab. Bila airnya payau dapat disaring dengan pasir. Gali lubang kecil beberapa meter dari garis pantai saat pasang nail, setelah air keluar hentikan penggalian. ambillah bagian atas dari air tersebut, sebab bagian bawah merupakan endapan air asin.

3. Daerah PegununganGalilah pada dearah bekas aliran sungai. Biasanya ada air di bawah tanah atau di bawah batu. Pada hutan lumut, ambil lumut dan peras airnya. Cari air di daerah lembah, karena dasar lembah dekat dengan permukaan air tanah.

MakananPada bahasan kali ini dimaksudkan agar kita dapat bertahan dengan mengkonsumsi makanan yang ada di sekitar kita. bahan makanan tersebut bisa berupa hewan maupun tanaman.
Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan adalah:

1. Tidak bergetah susu, yang biasanya menyebabkan rasa gatal di mulut dan warnanya mudah berubah bila bereaksi dengan udara.

2. Tidak terdapat bulu pada permukaan batang dan daun

3. Tidak menimbulkan rasa panas, pahit, dan masam bila dimakan

4. Tidak berbau langu

5. Warnanya tidak mencolok6. Tidak di hindari oleh hewan

Kecuali tanaman-tanaman yang telah dikenal dengan baik sebaiknya syarat-syarat di atas dipenuhi. Hindari mengkonsumsi satu jenis tumbuhan secara berlebihan.Pada umumnya hewan dapat dimakan. Contoh : cacing, ular, belalang, ayam hutan, babi hutan, dll.

ApiApi diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan, penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan kondisi psikis, dll Unsur pembuat api :

1. PenyalaKayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus, kulit palmae, dll

2. PembakarKayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang yang kering, dllPenyala api darurat1. Berbagai benda yang mengandung lensa. contoh : kamera, teropong, dll2. Gesekan kayu dengan kayu. biasanya menggunakan bambu

3. menggunakan busur dan gurdi

PerlindunganBiasanya disebut bivak/tempat perlindungan sementara. akan tetapi harus memenuhi syarat melindungi diri dari hujan, dingin, panas, serangga, dan binatang lain.Syarat mendirikan bivak antara lain :

1. Syarat KesehatanAda sumber air untuk makan dan minum pada jarak yang dekat, mudah mengalirkan air yang kotor, tanah mudah menyerap air/cepat kering, Tanah tidak berbau atau beruap, contoh : kuburan.

2. Syarat teknisDekat sumber bahan bivak, dekat kayu bakar.

Tujuan dari syarat-syarat dimaksud adalah agar dalam mendirikan bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas. sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah daerah ketinggian, bukan di sungai kering dan jangan dibawah pohon dan ranting lapuk.Jenis dan macam tempat perlindungan :

1. Alam contoh yang lazim adalah ceruk-ceruk atau gua.

2. sementara- dengan ponco , bisa bentuk miring atau tenda, atap yang rendah biasanya membuat suhu di dalamnya lebih hangat.- dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam, contohnya daun palmae, ranting, dahan ,daun, dan lain-lain- semi permanen, menggunakan kerangka, mempunyai dinding, dan pintu, contohnya gubug, tenda.

Tabel Kebutuhan Hidup Berdasarkan Waktu Survival
No Kebutuhan Hidup
Waktu Survival
(Apabila tidak terpenuhi)
1. Keinginan untuk hidup Sepenuhnya tergantung pada individu
2. Oksigen 3 sampai 6 Menit
3. Perlindungan tubuh dari suhu ekstrem 3 sampai 4 jam
4. Istirahat Fisik dan mental 30 jam kondisi ekstrem
5. Air 3 hari kondisi ekstrem
6. Makanan
3 minggu atau lebih