perjalanan menuju puncak bulusaraung yang tak tercapai dan misterius

hai kawan*** hari rabu tgl 05-03-2013 kami melakukan perjalanan ke gunung bulusaraung, ini perjalanan ke 2 ku. awalnya kami ingin pergi banyak orang sekitar 9 0rang, hanya karna kami kuliahnya bukan satu kampus dan satu fakultas, akhirnya kami berangkat hanya 3 orang yaitu, saya, arif dan jaya, perlengkapan lumayan lengkap, cuman kurang tenda, kompor, nisling dan gas. untung ada dimitri < tempat penyewaan alat gunung> sehingga peralatan kami lengkap, ada satu hal yang membuat kami tertawa sebelum berangkat, yaitu jaya, kami berdua membawa SB <sleeping bad> sedangkan jaya membawa bedcovver, yah lumayanlah untuk menahan dingin di gunung. begitu jam 2 kami langsung berangkat dari rumah menuju pangkep, kami sampai di posko penyimpanan motor tepat di bawah kaki gunung jam lima, kami langsung registrasi dan mulai pendakian, pas di posko 1 kami berdoa meminta perlindungan dari ALLAH S.W.T
setelah berdoa kami melanjutkan perjalanan, begitu sampai di posko 2 mulai hujan rintik" membasahi bumi, kami terus bergerak, dan sampai di posko 3 kami sedikit tersesat karena jejak tak terlihat lagi akibat longsor.

kami mencari jejak, kami bertemu ular hijau, mungkin dia mengatakan pada kami kalau kami salah jalan, cuma saja kami tak bisa berbicara dan mengerti bahasa ular, sehingga kami acuhkan ular itu, untuk belum terlalu jauh ada suara ALLAH HUAKBAR,  jadi kami langsung membalah ALLAH HUAKBAR dan mereka memanggil kami, kalau itu jalan salah, kami lekas kembali menuju jalan yang benar. ternyata mereka sudah naik dari jam 2. mereka ada 5 orang 2 diantaranya anak-anak, mereka dari gowa. setelah berkenalan kami foto bareng untuk kenang"an, setelah foto kami melanjutkan perjalanan kami yang lumayan masih jauh, masih ada 6 posko lagi. kami berjalan menelusuri hutan dengan jalan setapak yang disamping" nya jurang. hari semakin gelap, kabut mulai menutupi gunung dan hujan rintik" membasahi baju. kami tetap berjalan, sesampai di posko 8 kami singgah untuk mengeluarkan senter karna sudah gelap, setelah perlengkapan sudah di keluarkan kami melanjutkan perjalanan ke posko 9, jarak estimasi ke posko 9 sekitar 500 m dan itu bukan jarak datar kami berjalan, saling berdekatan dan di pertengahan kami mendengar suara goyangan pohon, ternyata itu kera yang lagi berkelahi, kami tetap berjalan hingga sampai di posko 9.
setelah sampai di posko 9 kami langsung memasang tenda, dan mengeluarkan perlengkapan masak-memasak. setelah semuanya beres arif mulai memasak dan saya mengatur barang" di dalam tenda.
kami hanya ber3 di dalam gunung yang begitu gelap dan kabut. setelah makanan siap di saji kamu langsung menyajinya, karna dinginnya di gunung makanan yang biasanya panasnya lama, di sana cepat sekali dingin. setelah selesai kami membuat minuman penghangat diri. dan meminumnya di tenda.
taklama kemudian turun hujan, saya langsung memakai SB karena ingin tidur, saya di ujung kanan, jaya di tegah dan arif di ujung kiri, saya menghabiskan minumanku dan membungkus badan untuk tidur, tapi tetap tidak bisah tidur.

arif memutar lagu untuk kami bersenang" di tenda, tapi derasnya hujan membuat tenda tak mampu membendung air, sehingga air masuk sedikit demi sedikit,  saya tetap baring dan jaya mengambil BCnya ternyata basah karna BCbukan untuk outdoor. bjunya yang juga basah membuat dia kedinginan tapi di menyembunyikan rasa kedinginan itu dari kami, dia tidak menyadari kalau kami menyadari rasa kedinginannya itu, badannya tetap gemetar membuat tenda bergoyang, setelah bertahan di tenda dengan basah" lama" muncul suara" aneh, saya mendengarkan suara " aneh tapi  saya tak mau menceritakan kepada yang lain, karna itu bisah membuat mereka takut.

suarah kaki yang berjalan mengelilingi tenda, dan suara orang yang mengambil jergen, semakin terdengar. saya tetap diam dan memeluk tas kecil di dalam SB,  mata ini tak mau terpejam, sedangkan jaya yang tidur sambil gemetaran terasa asik, arif juga yang tekbisah tidur mematikan lagunya dan mengambil SBnya.
tak lama kemudian saya merasakan ada yang mengalir di punggungku yang begitu dingin, begitu kulihat ternyata air yang tembus melewati tanah, dan sudah terkumpul di bagian kaki, kami bertiga bangun dan memperbaiki tenda kembali, dan membuang air yang tergenang di bagian kaki keluar,  air tak masuk lagi, kami melanjutkan tidur kami, tak lama kemudian air masuk lagi kamipun bangun lagi, itupun terjadi selama 4 kali,  setelah jam 2 pagi hujan mulai redah, entah saya mimpi, atau menghayal, tiba" ada banyak sekali orang yang datang tapi mereka hanya tampak dan jauh dari tenda.

*#*#*#*#*#*#**#*#*#*#*#**#*#*#*#*#*#*#*#

Tiba" datang seorang bapak" tua mendekatiku dan berkata bagunlah dan berikan SBmu ke temanmu Yg kedinginan dan aku menjawab bagaimana kalau saya juga kedinginan, dia membalas, kau tak akan kedinginan, yang tak saya herankan ada mobil ADVENTURE di atas gunung. saya langsung bangun dan memberikan SB kepada jaya, dan mertukar posisi dengan nya. saya mengatakan kepada mereka kalau ada yang datang, mereka bertanya apa, apa, saya katakan ada yang datang, tapi saya tak mengatakan dengan jelas. awalnya arif yang tidak kedinginan, begitu kelur dari tenda sedikit, diya langsung kedinginan dan gemetaran dan sya yang keluar juga tidak merasakan kedinginan. 

@$@$@$@$@$@$@$@$@$@$@$@$$@$@$@$@

kami melanjutkan tidur, tapi mata ini tetap tak mau terpejam, berharap cepat datangnya pagi, lama menunggu akhirnya jam 6 juga, saya langsung keluar dari tenda menuju pondokan, lak lama jaya juga keluar, dan kamipun pergi mengambil air di bawah sekitar 200 m adara yang begitu dingin dan hujan seakan kami berada di friser, setelah mengambil air kami masak untuk sarapan pagi,  dan arif masih tetap tidur. setelah masakan siap, kami membangunkan air, kami menunggu munculnya matahari dan redahnya hujan agar kami bisah ke puncak, tapi semua itu tak terkabulkan, setelah cukup lama menunggu,  kami langsung mengambil keputusan untuk turun dan pulang,  kami langsung beres" untuk pulang, setelah siap semua kami kembali ke tempat pengambilan air, di sana kami mencuci dan membersikan barang" yang kotor. setelah semuanya beres, kami kembali ke posko dan kami bergegas pulang. setengah perjalanan hujan berhenti dan matahari mulai bersinar, tapi kami tetap berjalan, 

@#@#@#!$!$!$!$@$@$@$@$!!%!%!^

rasa dingin yang tadi di rasakan kini tidak lagi, jalan yang licin dan terjang membuat kami hati" untuk berjalan tapi naluri liarku dalam hutan membuatku berlari tak memandang licin. sesampainya di posko penyimpanan motor kami langsung bergegas pulang ke makassar,,
itulah akhir dari cerita ku di gunung.....

0 Komentar